Langsung ke konten utama

BLOOMING pada KOPI

BLOOMING PADA KOPI

Bloomingadalah salah satu istilah yang kerap muncul. Tapi banyak yang belum memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika bubuk kopi sedang “mekar” terkena air. Padahal blooming adalah salah satu penanda awal dari kesegaran kopi yang kita pakai.

Saat kopi disangrai, gas karbon dioksida (CO2) masuk dan terperangkap dalam lubang-lubang kecil di dalam biji kopi. Teorinya, semakin gelap tingkat sangrai, semakin banyak juga CO2 yang terkandung. Karbon yang memang berwarna hitam ikut mempengaruhi warna kopi. Makin hitam biji kopi, makin banyak karbon dioksidanya.
Faktor-faktor yang menentukan kandungan gas CO2 adalah sebagai berikut:
  1. Tingkat Sangrai, CO2 pada light roast tidak sebanyak pada dark roast. Namun biji kopi dark roast pun telah menjadi lebih lunak sehingga gas lebih mudah keluar.
  2. Suhu dan Kelembaban, Tempat penyimpanan yang panas dan lembab akan membuat gas lebih mudah keluar. Selalu gunakan wadah yang rapat untuk menjaga kesegaran biji kopi.
  3. Lama Penyimpanan, Walaupun disimpan di tempat rapat, gas dalam kopi tetap akan keluar. 2-15 hari setelah tanggal roasting adalah waktu optimal kesegaran kopi.
  4. Varietas Kopi, Beberapa varietas kopi mempunyai kepadatan biji yang tinggi. Hal ini membuat gas sulit masuk dan blooming tidak nampak walaupun menggunakan kopi segar.

Saat kita mempertemukan kopi dengan air panas, karbon dioksida yang terperangkap terdorong keluar. Itulah yang dinamakan tahap blooming. Gas yang keluar dari biji kopi menimbulkan buih dan partikel air mulai mengisi lubang kosong membuat kopi mengembang (bloom).

Untuk mencapai blooming maksimal kita cukup menambahkan air sebanyak 2 kali berat kopi yang kita gunakan, misalnya 30 ml air untuk 15 gram kopi. Blooming akan terjadi sekitar 15-45 detik, tergantung banyaknya gas yang terkandung.

Pada tahap ini sebaiknya kita menunggu agar sebanyak mungkin gas bisa keluar, sebelum akhirnya menambah volume air. Kenapa? Karena aliran gas yang keluar mencegah air untuk masuk dan melarutkan kopi. Terlalu banyak air di saat awal penyeduhan malah membuat hasil akhir menjadi hambar.

Tentunya Anda akan sabar menunggu 15-45 detik kan daripada menyesal seharian?

Postingan populer dari blog ini

PERKOLASI

Secara teori, proses seduh kopi tidak lain dan tidak bukan adalah proses pembuatan larutan kimia (solution). Dalam hal ini biji kopi yang telah digiling disebut sebagai zat terlarut (solute) dan air disebut sebagai pelarut (solvent). Maka dari itu, untuk mendapatkan secangkir kopi nikmat proses seduh kopi pun tidak bisa lepas dari kaidah-kaidah kimia dan rumus-rumus fisika. Secara garis besar, terdapat 3 cara umum untuk membuat suatu larutan. 3 cara tersebut adalah: 1. Infusi Infusi adalah teknik membuat larutan dengan cara mencampurkan zat terlarut dengan pelarut yang tidak disertai dengan kenaikan suhu.Contoh paling mudah dari teknik infusi dalam penyeduhan kopi adalah pembuatan kopi tubruk. Kopi yang sudah digiling (zat terlarut) dicampur dengan air panas (pelarut) lalu ditunggu sampai terbentuk larutan kopi. Tidak ada kenaikan suhu air selama pembuatan kopi tubruk.Contoh lain adalah pembuatan cold brew. Kopi direndam dalam air dingin selama beberapa jam untuk mendapatkan kon...

PASTEURISASI

Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme yang merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan Prancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April    1862. Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikro organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala komersial pada makanan masih belum umum, karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk. Produk yang bisa dipasteurisasi Susu Anggu...